Teman sy di KL Malaysia, menyatakan dirinya pindah agama dri Katolik ke Baha'i. Ada yg tahu ttg agama Baha'i?

agama
 on Kuarji - Wikipedija, prosta enciklopedija
agama image



yuliatAlph


Agama


Answer
Baha'i artinya: Pengikut Baha Allah, pemimpin cabang utama dari Sekte babi. Ajaran ini merupakan campuran agama Islam dan Kristen, pertama kali muncul dan berkembang di Iran. Tetapi saat revolusi Islam, Baha'i dihancurkan dan dimusnahkan dari Iran. Kemudian mereka pindah dan menetap di kota pelabuhan Haifa, Israel. Di sinilah pusat Gereja Baha'i, dan mereka aman tenteram tanpa gangguan orang2 Islam dan Kristen. Ajarannya sangat sesat, menganggap Yesus sebagai "Nabi dan Malaikat" Allah yang tertinggi. Semua makhluk tunduk kepadanya, dan kelak dia akan datang kembali menghakimi semua umat manusia. Hanya orang2 Baha'i yang akan menyertai Yesus melayani di sorga. Orang2 Kristen dan Islam, akan diseret ke neraka, kemudian setelah habis dosa2nya, orang2 Kristen akan dimasukkan ke sorga tingkat 1; tetapi orang2 Islam tetap di dalam neraka, karena mereka dianggap sudah ditipu oleh Muhammad, yang adalah sekutu Iblis (Lucifer).

Ane bingung 7 keliling gan ketika ditanya ttg agama...ada yg tau definisi ttg agama?




visi


agama


Answer
Agama dapat didefinisikan sebagai âkepercayaan kepada Tuhan atau penyembahan kepada dewa-dewa yang biasanya dinyatakan melalui perbuatan dan upacaraâ atau âsistim kepercayaan, ibadah, dll., yang lazimnya mengandung kode etik.â Lebih dari 90% penduduk dunia meganut agama tertentu. Masalahnya adalah adanya begitu banyak agama yang berbeda satu dengan yang lainnya. Apa agama yang benar? Apa agama yang sejati?

Dua unsur yang paling umum dalam agama adalah aturan dan upacara. Ada beberapa agama yang bisa dikata hanya mengandung pelbagai aturan, lakukan ini itu, dan pelbagai larangan yang harus dipatuhi supaya dipandang sebagai penganut agama yang setia, dan oleh karena itu memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan dalam agama tsb. Dua contoh agama yang berdasarkan aturan adalah Islam dan Yudaisme. Islam memiliki lima rukun yang harus dipatuhi. Yudaisme memiliki ratusan perintah dan tradisi yang harus ditaati. Pada tingkatan tertentu, kedua agama ini mengklaim bahwa dengan mematuhi aturan-aturan dalam agama itu seseorang akan dipandang benar oleh Tuhan.

Agama-agama lain lebih berpusat pada upacara dibandingkan pada ketaatan pada aturan-aturan. Dengan mempersembahkan korban ini, melakukan tugas itu, ambil bagian dalam pelayanan ini, menyantap hidangan ini, dll, seseorang akan menjadi benar dengan Tuhan. Contoh yang paling jelas akan agama yang berdasarkan upacara adalah Roma Katolik. Agama Roma Katolik berpendapat bahwa dengan menerima baptisan bayi, dengan ambil bagian dalam Misa, dengan mengakui dosa kepada imam, dengan menaikkan doa kepada orang-orang suci di surga, dengan diminyaki oleh imam sebelum meninggal dunia, dll. dst., Tuhan akan menerima orang tsb. di surga setelah dia meninggal dunia. Agama Budha dan Hindu juga pada dasarnya agama yang berdasarkan upacara, namun dalam tingkat yang lebih rendah juga dapat dianggap sebagai berdasarkan aturan-aturan.

Agama yang sejati bukan berdasarkan aturan atau upacara. Agama yang sejati adalah relasi dengan Tuhan. Dua hal yang diyakini oleh semua agama adalah bahwa manusia telah terpisah dari Tuhan dan perlu diperdamaikan kembali denganNya. Agama palsu berusaha menyelesaikan masalah ini dengan menaati aturan dan upacara-upacara. Agama yang sejati menyelesaikan masalah ini dengan mengakui bahwa hanya Tuhan yang mampu memperbaiki pemisahan ini, dan Tuhan telah memperbaikinya. Agama yang sejati mengakui hal-hal sbb:

⢠Kita semua telah berdosa dan oleh karena itu terpisah dari Tuhan (Roma 3:23).

⢠Kalau tidak diperbaiki, hukuman yang adil untuk dosa ini adalah kematian dan terpisah dari Tuhan untuk selama-lamanya (Roma 6:23).

⢠Tuhan datang kepada kita dalam diri Yesus Kristus dan mati menggantikan kita, menanggung hukuman yang sepatutnya kita tanggung, dan bangkit dari antara orang mati sebagai bukti bahwa kematianNya merupakan pengorbanan yang cukup (Roma 5:8; 1 Korintus 15:3-4; 2 Korintus 5:21).

⢠Jika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat, percaya akan kematianNya sebagai pembayaran penuh untuk dosa-dosa kita, kita diampuni, diselamatkan, ditebus, diperdamaikan, dan dibenarkan oleh Allah (Yohanes 3:16; Roma 10:9-10; Efesus 2:8-9).

Agama yang sejati memang memiliki aturan dan upacara, tapi ada perbedaan yang krusial. Dalam agama yang sejati, aturan dan upacara dilaksanakan dengan rasa syukur untuk keselamatan yang Tuhan telah sediakan, BUKAN untuk memperoleh keselamatan itu. Agama yang sejati, yaitu keKristenan yang Alkitabiah, memiliki peraturan-peraturan yang harus ditaati (jangan membunuh, jangan berzinah, jangan berdusta, dll) dan upacara yang harus dilaksanakan (baptisan selam dan Perjamuan Kudus). Menaati aturan-aturan dan upacara-upacara ini tidak akan membenarkan orang di hadapan Tuhan. Sebaliknya, aturan-aturan dan upacara-upacara ini adalah HASIL dari relasi dengan Tuhan, oleh anugrah melalui iman di dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Agama yang palsu adalah soal melakukan sesuatu (aturan dan upacara) untuk mendapat perkenanan Tuhan. Agama yang sejati menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan karena itu memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan â dan kemudian melakukan hal-hal yang benar (aturan

kenapa ya ? banyak org berfikir Agama itu harus di bela ?




RIO .


agama


Answer
Membela dan mencintai Agama, diri Rasulullah berserta sunnahnya merupakan sebuah konsekuensi dan prinsip yang harus dipegang erat-erat oleh setiap muslim yang telah berikrar dirinya telah beriman kepada Allah I dan Rasulullah .
Dan wujud dari cinta kepada beliau, tidak sekedar rasa cinta belaka, akan tetapi harus diiringi dengan pengamalan dan pembelaan terhadap sunnah-sunnah (ajaran-ajaran) beliau serta murka kepada siapa saja yang melecehkan harga diri Rasulullah dan sunnah-sunnahnya.
Memang wajib bagi umat Islam untuk murka terhadap penghinaan kepada Islam dan diri Rasulullah sebagaimana yang dilakukan di negeri Denmark ataupun negeri yang lainnya. Namun kemurkaan dan kemarahan ini harus pula dibimbing dengan petunjuk ilahi yang bersumber dari Al Qurâan dan As Sunnah.
Di sisi lain, kita harus selalu introspeksi diri, sudahkah kita itu menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah? Sudahkah masjid-masjid yang kita bangun dengan indah nan megah itu ramai dengan shalat berjamaâah, majils taâlim, bacaan Al Qurâan? Ataukah sebaliknya?! Sudahkan kita pula semua merasa bangga dengan berpenampilan Islami? Ataukah justru kita terbawa dan bangga dengan arus gaya hidup orang-orang Bara

0 komentar:

Posting Komentar